SEJUMLAH Negeri adat di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) berhasil menunjukkan nominasinya dengan memborong hampir semua gelar juara dalam lomba Arumbae (perahu belang-red) manggurebe yang berlangsung di perairan Teluk Ambon, Selasa (30/10)
Sedikitnya lima gelar juara lomba arumbae manggurebe yang digelar Dinas Pariwisata Maluku bersamaan dengan digelarnya Pesta Teluk Ambon II itu, diborong oleh negeri-negeri adat dari pulau Saparua dan mengalahkan desa-desa adat dari Pulau Ambon.
Negeri adat Porto dari Pulau Saparua berhasil menjuarai lomba tergolong paling bergengsi dan banyak disukai dan diminati masyarakat di Maluku itu, sedangkan desa tetangganya Noloth juga dari Saparua berada di posisi kedua dan ketiga, serta Negeri Pia (juga dari Saparua) meraih juara empat.
Lomba yang diikuti 10 peserta itu, memang sudah diprediksi banyak kalangan bakal dirajai oleh negeri-negeri dari pulau Saparua karena terkenal dengan perahunya yang terbuat dari jenis kayu yang ringan diatas air serta sudah sering menjuarai berbagai lomba arumbae manggurebe yang digelar pemprov Maluku dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan pemantauan lomba ini turut menyedot perhatian ribuan warga yang tanpa memikirkan panas terik bergerombol di pesisir kawasan Teluk Ambon untuk menyaksikan lomba tersebut.
Ribuan warga--kecil-besar, tua-muda--tampak memenuhi kawasan pantai Tantui hingga ke Desa Galala yang kebetulan sedang pasang surut untuk menanti para peserta melewati kawasan perairan itu.
Banyak juga warga yang menyewa perahu layar yang ada disitu untuk mengikuti para peserta atau sekedar agar bisa menonton perlombaan adu tenaga dan kecepatan dalam mendayung perahu itu dari jarak dekat.
Ribuan warga tampak meluapkan kegembiraannya jika perahu dari negeri mereka berada di posisi terdepan, disamping mengelu-elukan mereka untuk menambah semangat para peserta untuk terus berjuang agar bisa berhasil dalam perlombaan tersebut.
Para peserta yang menjuarai lomba lomba tradisional ini selain memperoleh piala, juga memperoleh uang tunai yang disediakan pihak panitia.
Kadis Pariwisata Maluku, Ape watratan mengatakan, selain arombae manggurebe, ada sejumlah perlombaan tradisional yang digelar dalam rangka mengisi event Pesta Teluk Ambon ke-II tahun 2007 diantaranya lomba perahu semang, lomba pancing tradisional, lomba perahu hias, fin swimming 2000 meter (putra/putri), pembersihan terumbu karang dan renang estafet.
Selain itu, sejumlah atraksi kesenian tradisional yakni lomba suling bambu, hawaian band dan Hadrat, lomba totobuang dan musik sawat serta lomba makanan khas daerah Maluku.
Event Pesta Teluk Ambon digelar selain untuk membangkitkan kembali kejayaan dunia pariwisata Maluku yang terpuruk akibat konflik sosial sejak 1999 lalu, juga merupakan bagian dari Program Kenali Negeri mu, Cintai Negeri mu dan Visit Indonesia Years 2008 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia, terutama ke Maluku.